Kamis, 15 Maret 2018

PERUBAHAN KURIKULUM

PERUBAHAN KURIKULUM

 Oleh Agus Suhartono Putra
 
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal.
Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain itu, perubahan tersebut juga dinilainya dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh prubahan iklim ekonomi, politik, dan kebudayaan. Sehingga dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan membahas permasalahan yang dihadapi dalam mencari alternatif jawaban ataupun solusi bijak yang bisa dipecahkan bersama sehingga dapat terwujud pemahaman mengenai perubahan kurikulum. Untuk menganalisa masalah diatas penulis mengkemasnya dengan judul Analisis Kritis Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia.
  1. A.     Esensi Perubahan Kurikulum
Dalam perspektif soetopo dan soemanto pengertian perubahan kurikulum agak sukar untuk dirumuskan dalam suatu devinisi. Suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja, tentunya menuju movement yang lebih baik.
Berbeda dengan ungkapan nasution, perubahan kurikulum mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum juga disebut devolupment (pembaharuan) atau inovasi kurikulum.
Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses pembelajaran. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya. Keduanya saling berinteaksi. Kurikulum dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku selama jangka waktu tertentu dan perlu di revisi secara berkala agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Selanjutnya kurikulum dapat ditafsirkan sebagai apa yang dalam kenyataan terjadi dengan murid didalam kelas. Kurikulum dalam arti ini tak mungkin direncanakan sepenuhnya betapapun rincinya dirrencanakan, karena dalam interaksi dalam kelas selalu timbul hal-hal yang spontan dan kreatif yang tak dapat diramalkan sebelumnya. Dalam hal ini guru lebih besar kesempatannya menjadi pengembang kurikulum dalam kelasnya. Akhirnya kurikulum dapat dipandang sebagai cetusan jiwa pendidik yang berusaha untuk mewujudkan cita-cita, nilai-nilai yang tertinggi dalam kelakuan anak didiknya. Kurikulum ini sangat erat hubungannya dengan kepribadian guru.
Kurikulum yang formal mengubah pedoman kurikulum, relatif lebih terbatas dari pada kurikulum yang riil. Kurikulum yang riil bukan sekedar buku pedoman, melainkan segala sesuatu yang dialami anak dalam kelas, ruang olahraga, warung sekolah, tempat bermain, karya wisata, dan banyak kegiatan lainnya, pendek kata mengenai seluruh kehidupan anak sepanjang bersekolah. Mengubah kurikulum dalam arti yang luas ini jauh lebih luas dan dengan demikian lebih pelik, sebab menyangkut banyak variabel. Perubahan kurikulum disini berarti mengubah semua yang terlibat didalamnya, yaitu guru sendiri, murid, kepala sekolah, penilik sekolah juga orang tua dan masyarakat umumnya yang berkepentingan dalam pendidikan sekolah. Seperti yang telah penulis paprkn di atas, bahwa perubahan kurikulum adalah perubahan sosial, curriculum change is social change.
  1. Jenis-Jenis Perubahan
Menurut Soetopo dan Soemanto, Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian-sebagian, tapi dapat pula bersifat menyeluruh.
  1. Perubahan sebagian-sebagian
Perubahan yang terjadi hanya pada komponen (unsur) tentu saja dari kurikulum kita sebut perubahan yang sebagian-sebagian. Perubahan dalam metode mengajar saja, perubahan dalam itu saja, atau perubahan dalam sistem penilaian saja, adalah merupakan contoh dari perubahan sebagian-sebagian.
Dalam perubahan sebagian-sebagian ini, dapat terjadi bahwa perubahan yang berlangsung pada komponen tertentu sama sekali tidak berpengaruh terhadap komponen yang lain. Sebagai contoh, penambahan satu atau lebih bidang studi kedalam suatu kurikulum dapat saja terjadi tanpa membawa perubahan dalam cara (metode) mengajar atau sistem penilaian dalam kurikulum tersebut.
  1. Perubahan menyeluruh
Disamping secara sebagian-sebagian, perubahan suatu kurikulum dapat saja terjadi secara menyeluruh . Artinya keseluruhan sistem dari kurikulum tersebut mengalami perubahan mana tergambar baik didalam tujuannya, isinya organisasi dan strategi dan pelaksanaannya.
Perubahan dari kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1975 dan 1976 lebih merupakan perubahan kurikulum secara menyeluruh. Demikian pula kegiatan pengembangan kurikulum sekolah pembangunan mencerminkan pula usaha perubahan kurikulum yang bersifat menyeluruh. Kurikulum 1975 dan 1976 misalnya, pengembangan , tujuan, isi, organisasi dan strategi pelaksanaan yang baru dan dalam banyak hal berbeda dari kurikulum sebelumnya.
  1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan kurikulum
Menurut Soetopo dan Soemanto, ada sejumlah faktor yang dipandang mendorong terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara dewasa ini.
Pertama, bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis. Dengan merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa selama ini mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita nasional merdeka. Untuk itu , mereka mulai merencanakan adanya perubahan yang cukup penting di dalam kurikulum dan sistem pendidikan yang ada.
Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekali. Di satu pihak, perkembangan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah menghasilkan diketemukannya teori-teori yang lama. Di lain pihak, perkembangan di dalam ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan lain-lainnya menimbulkan diketemukannya teori dan cara-cara baru di dalam proses belajar mengajar. Kedua perkembangan di atas, dengan sendirinya mendorong timbulnya perubahan dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum.
Ketiga, pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia. Dengan bertambahnya penduduk, maka makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. Hal ini menyebabkan bahwa cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam pendidikan perlu ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang semakin besar. Ketiga faktor di atas itulah yang secara umum banyak mempengaruhi timbulnya perubahan kurikulum yang kita alami dewasa ini.
  1. Sebab-Sebab Kurikulum Itu Diubah
Kurikulum itu selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, bila suatu negara beralih dari negara yang dijajah menjadi Negara yang merdeka. Dengan sendirinya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh.
Kurikulum juga diubah bila tekanan dalam tujuan mengalami pergeseran. Misalnya pada tahun 30-an sebagai pengaruh golongan progresif di USA tekanan kurikulum adalah pada anak, sehingga kurikulum mengarah kepada child-centered curriculum sebagai reaksi terhadap subject-centered curriculum yang dianggap terlalu bersifat adulatif (pembujukan) dan society-centered.. Pada tahun 40-an, sebagai akibat perang, asas masyarakatlah yang diutamakan dan kurikulum menjadi lebih society-centered.
Kurikulum dapat pula mengalami perubahan bila terdapat pendirian baru mengenai proses belajar, sehingga timbul bentuk-bentuk kurikulum seperti activity atau experience curriculumprogrammed instruction, pengajaran modul, dan sebagainya.
Perubahan dalam masyarakat, eksplosi (ledakan) ilmu pengetahuan dan lain-lain mengharuskan adanya perubahan kurikulum. Perubahan-perubahan itu menyebabkan kurikulum yang berlaku tidak lagi relevan, dan ancaman serupa ini akan senantiasa dihadapi oleh setiap kurikulum, betapapun relevannya pada suatu saat.
  1. Kesulitan-Kesulitan Dalam Perubahan Kurikulum
Sejarah menunjukkan bahwa sekolah itu sangat sukar menerima pembaharuan. Ide yang baru tentang pendidikan memerlukan waktu sekitar 75 tahun sebelum dipraktikan secara umum di sekolah-sekolah.
Manusia itu pada umumnya bersifat konservatif (tertutup) dan guru termasuk golongan itu juga. Guru-guru lebih senang mengikuti jejak-jejak yang lama secara rutin. Ada kalanya karena cara yang demikianlah yang paling mudah dilakukan. Mengadakan pembaharuan memerlukan pemikiran dan tenaga yang lebih banyak. Tak semua orang suka bekerja lebih banyak daripada yang diperlukan. Akan tetapi ada pula kalanya, bahwa guru-guru tidak mendapat kesempatan atau wewenang untuk mengadakan perubahan karena peraturan-peraturan administratif. Guru itu hanya diharapkan mengikuti instruksi atasan.
Pembaharuan kurikulum kadang-kadang terikat pada tokoh yang mencetuskannya. Dengan meninggalnya tokoh itu lenyap pula pembaharuan yang telah dimulainya itu. Dalam pembaharuan kurikulum ternyata bahwa mencetuskan ide-ide baru lebih “mudah” daripada menerapkannya dalam praktik. Dan sekalipun telah dilaksanakan sebagai percobaan, masih banyak mengalami rintangan dalam penyebarluasannya, oleh sebab harus melibatkan banyak orang dan mungkin memerlukan perubahan struktur organisasi dan administrasi sistem pendidikan.
Disadari atau tidak pembaharuan kurikulum pastinya memerlukan biaya yang lebih banyak untuk fasilitas dan alat-alat pendidikan baru, yang tidak selalu dapat dipenuhi. Tak jarang pula pembaharuan ditentang oleh mereka yang ingin berpegang pada yang sudah lazim dilakukan atau yang kurang percaya akan yang baru sebelum terbukti kelebihannya. Bersifat kritis terhadap pembaharuan kurikulum adalah sifat yang sehat, karena pembaharuan itu jangan hanya sekedar mode yang timbul pada suatu saat untuk lenyap lagi dalam waktu yang tidak lama.
  1. B.     Ironi Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Polemik yang telah pamakalah paparkan  di atas mengenai perubahan kurikulum yang ada di Indonesia, dari mulai pergantiannya hingga pelaksanaan kurikulum yang baru. Penulis dapat menarik satu benang merah bahwa kurikulum dalam pengertian termenologi yang berasal dari bahasa Yunani “Curriculum” dan “Curere” dalam bahasa latin adalah seperangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajar/sisa dalam satu periode jenjang pendidikan.
Sementara itu, yang pesimistis dengan kurikulum mutahir mengolok-olok KTSP sebagai (K)urikulum (T)idak (S)iap (P)akai karena lahir terlalu premature (sebelum waktunya). Sumber kelemahannya bukan berada di mana-mana, melainkan ada pada guru sendiri. Seberapa banyak guru yang kreatif dan siap dalam spirit perubahan zaman yang disyaratkan KTSP? Bukankah pendidikan keguruan di negeri ini memang tidak membekali guru sebagai penyusun kurikulum? Selain persoalan guru, prasyarat lain seperti gedung dan komitmen pemerintah juga akan menjadi kendala yang serius. Kita khawatir kurikulum baru ini pun akan sama nasibnya dengan kurikulum-kurikulum lainnya.
Tak dapat dipungkiri, pendidikan yang baik adalah investasi yang tak ternilai untuk kemajuan bangsa. Maka, untuk menstandarkan materi-materi pendidikan yang diberikan dalam sekolah, disusunlah kurikulum oleh pemerintah sebagai pedoman sistematis yang wajib dilaksanakan bagi institusi-institusi pendidikan di Indonesia dalam materi pelajaran. Dengan begitu banyak poin penting yang diatur dalam kurikulum, penyusunan kurikulum yang tepat sangatlah krusial untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Namun, di saat zaman reformasi ini, kurikulum yang dikeluarkan pemerintah senantiasa berubah secepat seseorang bosan dengan mainannya. Bahkan, dapat terlihat bahwa setiap kali berganti menteri pendidikan maka hampir dapat dipastikan kurikulum juga akan diubah. Kalau penulis istilahkan “ganti menteri ganti kurikulum”. Mungkin hanya ada perubahan sedikit didalamnya, namun dengan adanya menteri baru inginnya melakukan perubahan,  sayang sekali yang dirubah hanya nama, tidak lebih dari sekedar formalitas.  Apakah sering berganti-ganti kurikulum itu baik? Tergantung. Sebetulnya apabila kurikulum baru memang lebih efektif dan cocok dengan realita di lapangan, maka itu baik. Tapi, apa bila kurikulum itu tidak efektif dan sulit direalisasikan dengan sempurna, maka yang terjadi adalah kebingungan dan miskonsepsi (kesalahpahaman). Bila hal itu terjadi, maka yang paling menjadi korban adalah siswa, korban dari proyek Mendiknas dan menteri baru yang ingin “tampil beda”.
Hal ini sangat ironi dalam dunia pendidikan Indonesia, jika hal ini diteruskan lambat laun banyak penyelenggara pendidikan non-pemerintah yang bersaing dengan sekolah naungan pemerintah atau negeri. Kadang kala kita jumpai bahwa kurikulum yang diberikan sekolah swasta cenderung lebih baik ketimbang kurikulum dari pemerintah. Keplin-planan pemerintah mengonta ganti kurikulum pendidikan sebenarnya tidak masalah, yang dipermasalahkan hanya kualitas kurikulum tersebut apakah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran ataukah hanya akan membuat kebingungan para siswa karena selalu berubah-ubah tiap tahunnya. Pemakalah berharap semoga pemerintah lebih jeli lagi dalam mengganti kurikulum yang sesuai kondisi riil masyarakat, jadi tidak ada anggapan lagi “ganti menteri ganti kurikulum”.
  1. C.     Analisis Perubahan Kurikulum Dari 1947 – 2006
Seperti yang telah paparkan sebelumnya bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Banyak pertanyaan yang terlontar dari berbagai kalangan “Mengapa kurikulum di negara kita sering berubah? ”. Dan banyak juga pernyataan yang merupakan jawaban sinis dari pertanyaan di atas, ”Biasa, ganti Menteri Pendidikan, ya ganti kurikulumnya”. Benarkah demikian ?
Penulis menganalisa secara global tentang perjalanan sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah sejak Indonesia merdeka, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan berturut-turut, yaitu pada tahun 1947, tahun1952, tahun1964, tahun1968, tahun1975, tahun1984, tahun1994, dan tahun2004, serta yang terbaru adalah kurikulum tahun 2006. Dinamika tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan IPTEK dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Namun yang jelas, perkembangan semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan  perbedaannya terletak pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam mengimplementasikannya.
Dimulai pada tahun 1947, saat itu kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Peladjaran 1947 (sebutan kurikulum saat itu) merupakan pengganti sistem  pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism (pelaku pembaharuan) lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini.
Pada tahun 1952, kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan, dengan menggunakan sebutan Rentjana Peladjaran Terurai 1952.
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Ciri yang paling menonjol dalam kurikulum 1952 adalah setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Menjelang tahun 1964, dilakukan kembali penyempurnaan sistem kurikulum di Indonesia, yang hasilnya dinamakan Rentjana Pendidikan 1964.
Yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah penekanan pada pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional / artistik, keprigelan, dan jasmani.
Dari Kurikulum 1964 diperbaharui menjadi kurikulum 1968,  dalam hal ini terjadi  perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Penekanan dalam Kurikulum 1968, pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik.
Sebagai pengganti kurikulum 1968 adalah kurikulum 1975.  Dalam kurikulum ini menggunakan pendekatan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), mengarah kepada tercapainya tujuan spesifik, yang dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa. Dalam pelaksanaannya banyak menganut psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).
Menjelang tahun 1983, kurikulum 1975 dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan perkembangan IPTEK. Sehingga dipertimbangkan untuk segera ada perubahan. Karena itulah pada tahun 1984 pemerintah menetapkan pergantian kurikulum 1975 dengan kurikulum 1984.
Kurikulum 1984 berorientasi kepada tujuan instruksional, didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor
Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral yakni pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.
Pada tahun 1993, disinyalir bahwa pada kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar yang  kurang memperhatikan muatan pelajaran, sehingga lahirlah sebagai penggantinya adalah kurikulum1994.
Ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di antaranya adalah pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi). Dalam pelaksanaan kegiatan, guru harus memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Untuk mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen dan penyelidikan. Dan dalam pengajaran suatu mata pelajaran harus menyesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented), di antaranya adalah beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran.  Hal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan adalah diberlakukannya Suplemen Kurikulum 1994.
Usaha pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran terus menerus dilakukan, seperti penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran, dan proses pembelajaran. Dengan dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, sehingga sebagai konsekuensi logis harus terjadi juga perubahan struktural dalam penyelenggaraan pendidikan, maka bersamaan dengan hal tersebut terjadilah perubahan lagi pada kurikulum pendidikan.
Kurikukum yang dikembangkan pada tahun 2004 diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standard performan yang telah ditetapkan. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu KBK sebagai pedoman pembelajaran.
Sejalan dengan visi pendidikan yang mengarahkan pada dua pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa datang, maka pendidikan di sekolah dititipi seperangkat misi dalam bentuk paket-paket kompetensi.
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus dapat memungkinkan seseorang untuk menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu. Dasar pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut :
  1. Kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks.
  2. Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten.
  3. Kompeten merupakan hasil belajar yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran.
  4. Kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.
KBK berorientasi pada:
  1. Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.
  2. Keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya.
KBK memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
  2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
  3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
  4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
  5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
  6. Struktur kompetensi dalam KBK dalam suatu mata pelajaran memuat rincian kompetensi dasar mata pelajaran itu dan sikap yang diharapkan dimiliki siswa.
  7. Struktur kompetensi dasar KBK ini dirinci dalam komponen aspek, kelas dan semester. Keterampilan dan pengetahuan dalam setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi menurut aspek dari mata pelajaran tersebut.
  8. Pernyataan hasil belajar ditetapkan untuk setiap aspek rumpun pelajaran pada setiap level.
  9. Perumusan hasil belajar adalah untuk menjawab pertanyaan, Apa yang harus siswa ketahui dan mampu lakukan sebagai hasil belajar mereka pada level ini?.
  10. Hasil belajar mencerminkan keluasan, kedalaman, dan kompleksitas kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang dapat diukur dengan berbagai teknik penilaian.
  11. Setiap hasil belajar memiliki seperangkat indikator.
  12. Perumusan indikator adalah untuk menjawab pertanyaan, Bagaimana kita mengetahui bahwa siswa telah mencapai hasil belajar yang diharapkan?.
  13. Guru akan menggunakan indikator sebagai dasar untuk menilai apakah siswa telah mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan. Indikator bukan berarti dirumuskan dengan rentang yang sempit, yaitu tidak dimaksudkan untuk membatasi berbagai aktivitas pembelajaran siswa, juga tidak dimaksudkan untuk menentukan bagaimana guru melakukan penilaian. Misalkan, jika indikator menyatakan bahwa siswa mampu menjelaskan konsep atau gagasan tertentu, maka ini dapat ditunjukkan dengan kegiatan menulis, presentasi, atau melalui kinerja atau melakukan tugas lainnya.
Yang paling mutahir adalah KTSP, Untuk menghindari dampak negatif yang kemungkinan terjadi seperti diuraikan di atas, perlu disosialisasikan secara luas dan benar esensi KTSP dan potensi dampak positif yang akan dihasilkannya di dalam praktik pendidikan di lapangan. Sikap kritis terhadap ide pembaharuan pendidikan memang perlu dikembangkan, tetapi harus disertai dengan sikap keterbukaan (open mindedness) dan keobjektifan di dalam menilai ide pembaruan tersebut. Agar kesetimbangan penyikapan ini dapat terjadi diperlukan penajaman yang cukup komprehensif, dengan mengedepankan sisi-sisi positif secara berimbang dengan potensi resiko yang dapat ditimbulkannya terutama bila ide pembaharuan tersebut tidak dipahami secara benar.
Ada beberapa hal yang dapat kita jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengkritisi kebijakan Pemerintah tentang KTSP tersebut :
1)      Secara substansial nuansa reformasi kurikulum tidak mampu memaknai otonomi pendidikan yang sebenarnya. Reformasi setengah hati ini malah membingungkan pemangku kepentingan pendidikan, jangankan menyusun kurikulum, menjalankan kurikulum yang sudah adapun sulitnya setengah mati. Oleh karena itu, tepatlah orang melabeli KTSP sebagai kurikulum tidak siap pakai.
2)      Buaian sentralistik pendidikan yang selama ini terjadi telah menjadi virus yang mengerdilkan ide dan kreativitas satuan pendidikan dalam memberdayakan potensi dirinya. Penyakit ini telah coba diatasi dengan berbagai upaya oleh pemerintah. Misalnya, saat pemerintah pusat tercengang dengan minimnya pergulatan kreativitas sekolah, dikumandangkanlah paradigma otonomi pendidikan melalui manajemen berbasis sekolah. Kenyataannya, institusi prasyarat manajemen berbasis sekolah seperti dewan pendidikan dan komite sekolah hanya hiasan struktur organisasi. Bukan sebagai alat vital organisasi. Mereka tak berdaya karena ketidaktahuan dan kebiasaan ketergantungan. Maklumlah, di Indonesia sistem manajemen pendidikan tak sefundamental kurikulum dan ujian. Lain halnya kebijakan try and error yang menyangkut kurikulum.
3)      Sudah rahasia umum, pendidikan keguruan di negeri ini tidak pernah menyiapkan guru dan sekolah menjadi pengembang kurikulum. Sementara dalam KTSP guru harus mampu menafsirkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indikator dan materi pembelajaran, sekaligus menentukan sendiri metodologi didaktisnya agar tercipta harmoni pembelajaran yang efektif dan efisien. Paradoks KTSP dan kesiapan guru bisa menjadi musibah nasional pendidikan. Musibah intelektual ini sulit di-recovery dan butuh waktu relatif lama, apalagi jika dikaitkan dengan konteks global jelas terjadi ironi. Globalisasi memaksa terjadinya variasi dan dinamika sumber pengetahuan. Dulu guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Sejalan dengan globalisasi, guru bukan satu-satunya lagi sumber pengetahuan. Siswa memiliki peluang mengakses informasi dari berbagai sumber, dikenallah istilah on-line learning.
4)      KTSP menghadapi tantangan besar terkait keterpaduan informasi lokal, nasional, dan internasional. Kemampuan memadukan ini hanya bisa dilakukan oleh sumber daya yang memang disiapkan jauh-jauh hari, bukan oleh guru yang disiapkan secara instan melalui berbagai program pendampingan pengembangan kurikulum. Lebih berbahaya lagi jika sekolah akhirnya menjiplak panduan yang ditawarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Tujuan mulia KTSP pada akhirnya hanya akan melahirkan sekolah-sekolah ’kurung batok’, instan, dan kerdil kreativitas.
Sekedar untuk digaris bawahi bahwa secara substansial, pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi, yaitu :
  1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
  2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
  3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
  4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
  5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
 Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan kurikulum berbasis kompetensi sebelumnya, bahwa sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikan sesuai karakteristik Satuan Pendidikan dan keberadaannya, dengan mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajarannya.
BAB III
PENUTUP
  1. A.     Kesimpulan dan Saran
Dari kajian di atas dapat ditarik satu benang merah bahwa kebijakan perubahan kurikulum merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar mempunyai daya saing dengan negara maju di era global, tentunya menuju perubahan yang lebih baik, inovatif. Bukan hanya sekedar formalitas sehingga orientasinya tidak pada “ganti menteri ganti pula kurikulum. Salah satunya menerapkan Standar Nasional Pendidikan dan Badan Nasional Standar Pendidikan sebagai acuan dasar pelaksanaan Pendidikan di Indonesia. Walaupun dalam perjalananya, Kebijakan perubahan kurikulum (sebut saja yang paling mutahir KTSP) mulai terlihat beberapa kelemahan, baik secara konseptual, muatan kurikulum maupun sistem pembelajaran. Alih-alih mereformasi, sekadar kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di mana pedoman dan alat ukur keberhasilannya masih tetap sentralistik.
Berarti secara substansial nuansa reformasi kurikulum harus mampu memaknai otonomi pendidikan yang sebenarnya. Reformasi pendidikan setengah hati akan membingungkan para pelaku pendidikan yang sebenarnya. Persoalan yang sering kita temui di lapangan jangankan menyusun kurikulum, menjalankan kurikulum yang sudah ada sulitnya bukan main. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya kongkrit untuk mengiringi suksesnya penyempurnaan kurikulum ini.
Langkah perbaikan itu ibarat pepetah tiada rotan akarpun berguna, maka pemerintah sebaiknya melakukan berbagai langkah perbaikan konsep dengan melibatkan pelbagai unsur/Stakholders pendidikan dan melakukan studi/penelitian lebih mendalam sebelum kebijakan tersebut bergulir.

Langkah – Langkah Membuat Lagu Ciptaan Sendiri

Langkah – Langkah Membuat Lagu Ciptaan Sendiri | Memiliki sebuah lagu ciptaan sendiri adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi para pemusik, khususnya para musisi yang ingin memberikan suatu karya musiknya yang berupa lagu – lagu yang menyentuh, easy listening, dan disukai masyarakat yang akhirnya mereka memperoleh hasil dari karya – karya mereka.
Yang paling awal kamu harus lakukan dalam membuat sebuah lagu ciptaan kamu sendiri adalah “Inspirasi”. Inspirasilah yang menuntun kamu dalam membuat lagu mulai dari awal hingga akhir akan sangat berpengaruh. Jadi carilah inspirasi lagu kamu terlebih dahulu sebelum kamu membuat lagu ciptaan kamu sendiri, karna akanan Sendiri berpengaruh dalam lagu kamu dan sekaligus mempermudah kamu dalam membuat lagumu sendiri. Inspirasi bisa di dapat melalui perasaan, lingkungan, kejadian, keadaan, dll yang dapat menjadikan kamu termotivasi dan terinspirasi untuk melagukan inspirasi yang kamu sudah dapat.

1. Tentukan Tipe Lagu

Setelah mendapatkan sebuah inspirasi yang harus kamu lakukan selanjutnya yaitu kamu harus menentukan tipe lagu apa yang akan kamu buat, apakah tipe lagu romantis, cinta, kesedihan, kebahagiaan, petualangan, cerita hidup, dll. Tipe lagu akan bisa di tentukan ketika inspirasi lagu sudah di dapat. Menentukan tipe lagu juga sangat penting karna juga akan berpangaruh pada nuansa musikalitas lagu dan lirik lagu yang akan kamu buat.

2. Tentukan Genre Lagu

Selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah tentukan genre atau aliran musik apa yang akan kamu masukkan kedalam lagumu. Genre akan mudah ditentukan jika kamu sudah menentukan tipe lagu kamu. Lebih baik juga genre musik menyatu atau singkron dengan tipe lagu yang sudah kamu tentukan, semisal tipe lagu romantic dengan aliran musik pop akan sangat singkron dan mengakibatkan lagu memiliki soul/jiwa dan akan terasa bagi yang mendengarkan.

3. Buatlah Lirik Lagu

Pembuatan lirik lagu adalah tahap selanjutnya yang harus kamu lakukan. Lirik lagu yang beralur dan mempunyai kedalaman kata – kata yang dashyat adalah lirik lagu yang berkualitasis. Inspirasi yang telah kamu miliki akan menuntun kamu untuk membuat kata – kata dalam lirik lagu yang akan kamu buat, menyusunnya hingga inspirasi itu dapat tertuangkan dengan lirik lagu yang kamu buat.

4. Tentukan Struktur Lagu

Langkah selanjutnya yaitu membuat struktur lagu. Struktur lagu akan berdampingan dengan membuat lirik lagu karena sambil kamu membuat lirik lagu otomatis kamu juga akan menentukan struktur lagunya. Kreativitas juga dapat digunakan untuk menentukan struktur lagu yang unik dan menarik. Untuk pemula buatlah struktur lagu yang simple terlebih dahulu.

5. Tentukan Nada/Kunci Dasar

Menentukan kunci dasar adalah langkah selanjutnya, kunci dasar dan nada dasar adalah sebagai patokan range(wilayah) nada – nada yang dapat dijangkau. Kunci dasar ditentukan dari seberapa tinggi nada vocal yang dapat dicapai oleh penyanyi yang menyanyikan lagu kamu. Untuk vocal wanita biasanya memakai kunci dasar G sedangkan lagi – laki memakai kunci dasar C. Usahakan jangan sampai membuat vocal kamu sulit untuk menyanyikan lagu kamu dikarenakan pengambilan nada dasar yang terlalu tinggi, usahakan mencari kunci dasar yang membuat vocal kamu relax dalam menyanyikannya.

6. Membuat Nada Lagu (Awal – Akhir)

Langkah selanjutnya yaitu menentukan nada atau lagu dari setiap struktur lagu yang telah kamu buat dengan mengembangkan kunci dasar yang telah kamu tentukan, dan buatlah nada dari bagian – bagian penting dibawah ini :
  • Buatlah Nada Awal (Intro)

Intro adalah nada pembuka lagu anda, berikan sentuhan kreativitas kamu dan explor semua kreativitas kamu hingga terciptalah sebuah intro yang indah dan mudah diingat pendengar. Bagi pemula buatlah sebua intro yang simple dengan kunci dasar atau dengan variasi petikan gitar dan sedikit nada melodi.
  • Buatlah Nada Untuk Melodi (Middle)

Molodi / Interlude adalah bagian dari lagu yang mengguakan salah satu alat musik yang ditonjolkan nadanya sementara vocal berhenti atau cuman membacking nada yang dihasilkan oleh nada melodi. Buatlah nada melodi yang simple tapi cocok dan menyentuh.
  • Buatlah Nada Akhir (Outro)

Nada akhir bisa dimasukkan atau tidak ke dalam bergantung dari selera kamu, apakah kamu ingin membuat sebuah akhiran lagu yang klimaks karena biasanya klimaks lagu atau puncak lagu berada pada akhir – akhir dari lagu. Sebuah lagu harus memiliki klimaks atau titik puncak lagu yang membuat lagu itu meriah dan hidup serta memiliki alur cerita yang runtut, nyambung dan mudah dipahami. Buatlah sebuah akhir lagu yang benar – benar klimaks dan mengejutkan.

7. Finishing, Cobalah Nyanyikan Lagu Anda Secara Penuh

Langkah terakhir dalam pembuatan sebuah lagu adalah dengan mencoba menyanyikannya dari awal hingga akhir agar kombinasi dari struktur lagu, musikalitas lagu, lirik lagu yang kamu buat dapat kamu koreksi dan rasakan. Cobalah menyanyikan lagumu dengan semangat dan rasakan setiap lirik serta nada musik yang telah kamu buat sendiri.

8. Koreksi dan Tambahkan Variasi Untuk Memperindah Lagu Anda

Jika sudah dirasa bagus, koreksi lagi lagumu dengan cara kamu menyanyikannya di depan temanmu lalu suruh mereka berkomentar tentang lagumu, dari hal itu kamu bisa mengoreksi lagumu dari pendengar atau penikmat lagu ciptaanmu. Dan jangan lupa memberi variasi – variasi pada lagumu agar lebih indah dan pendengar lagumu dapat masuk dan hanyut kedalam cerita lagu ciptaanmu. Kreativitas dalam variasi sangat diperlukan dan janganlah membuat variasi yang terlalu banyak dan rumit. Berikan variasi yang simple dan mudah diingat pendengar.

Tips Diet

Setiap orang menginginkan tubuh ideal dengan berat badan yang ideal juga tentunya. Bagi sebagaian orang yang memiliki berat badan yang tidak normal atau tidak ideal, biasanya mereka akan melakukan diet. Diet memang merupakan salah satu cara efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi ada sebagian orang yang melakukan diet tidak sehat dengan mengonsumsi obat diet berbahan kimia dan tidak menerapkan diet sehat sehingga dapat menimbulkan efek samping seperti sakit. Ternyata ada cara diet alami dan aman untuk dilakukan tanpa ada efek samping. Bagaimana cara diet yang sehat?

Lakukan Diet Yang Sehat…

Memang kita ingin cepat berat badan turun dan menjadi langsing, tapi perubahan pola makan drastis apalagi sampai tidak makan beresiko terkena gangguan kesehatan. Selain itu, usaha keras yang tidak sehat juga tidak memungkinkan perubahan gaya hidup sehat demi menjaga kestabilan berat badan ideal dalam jangka waktu yang panjang.
Lalu berapa jumlah pengurangan berat badan yang direkomendasikan? Antara setengah sampai dengan satu kilogram seminggu saja, perhitungannya yaitu setengah kilogram lemak = 3.500 kalori sehingga jika kamu ingin menurunkan setengah kilogram berat badan, berarti dalam sehari minimal harus ada 500 kalori yang dibakar.
Penurunan berat badan drastis secara cepat yang tidak menyehatkan menyebabkan beberapa risiko gangguan kesehatan, lagipula penurunan berat badan seperti itu tidak akan bertahan lama dan nantinya juga akan cepat naik kembali. Berikut ini beberapa resiko yang bisa kamu hadapi:
  • Kurang nutrisi
  • Tubuh mudah lelah dan terasa lemas.
  • Jaringan otot rusak karena diet ekstrim yang cepat tidak membakar lemak, melainkan otot tubuh.
  • Berat badan cepat naik lagi.
  • Gangguan tubuh seperti menstruasi tak teratur, rambut rontok, konstipasi, dsb.
  • Bisa terkena penyakit serius semacam dehidrasi, batu empedu, elektrolit dalam tubuh yang tidak seimbang, dsb.

Kesalahan Umum Yang Sering Dilakukan Orang Waktu Diet

Orang yang tidak paham tentang cara diet sehat dan alami menurunkan berat badan biasanya melakukan beberapa kesalahan di bawah ini:
  1. Sengaja melewatkan makanan utama, padahal cara ini akan cenderung membuat kamu mengemil makanan-makanan ringan di sela waktu makan utama.
  2. Menyepelekan kandunan makanan ringan, padahal ada beberapa cemilan yang jumlah kalorinya tidak disangka banyak. Jadi jangan lupa memeriksa label nutrisi sebelum ngemil.
  3. Mengonsumsi minuman yang mengandung kalori banyak, niatnya memang menghindari makanan berkalori tinggi dan beralih ke minuman manis seperti kopi dengan krim ataupun minuman soda. Padahal minuman-minuman semacam itu jumlah kalorinya tidak kalah dibandingkan dengan makanan yang berusaha kamu hindari.
  4. Kurang mengonsumsi air putih karena mengira hal itu justru akan membuat gemuk, padahal air mineral penting untuk meningkatkan metabolisme.
  5. Menetapkan target berat badan turun yang tidak realistis, contohnya niat mengurangi berat badan 5 kilogram seminggu. Hal ini malah akan memicumu untuk melakukan segala cara agar berat badan turun termasuk cara diet tak sehat. Akhirnya kamu bisa stress dan makan lebih banyak.

11 Cara Diet Sehat dan Alami Yang Benar

Obesitas atau kelebihan berat badan dipicu oleh banyak hal yaitu faktor pola makan, genetik, dan masih banyak lainnya. Kamu dapat menurunkan berat badan dengan cepat dan alami tanpa ada efek samping sehingga tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh, selain itu lebih murah dan ekonomis. Berikut adalah beberapa cara diet alami dan cepat menurunkan berat badan:

1. Menentukan Target

Target-target kecil bisa dimulai sebagai langkah awal untuk penurunan berat badan, contohnya jika kamu suka ngemil gorengan, mulai sekarang niatlah untuk berhenti atau mengurangi camilan gorengan tersebut.

2. Mengonsumsi Banyak Air Putih

Banyak praktisi kesehatan selalu menganjurkan untuk memperbanyak mengonsumsi banyak air putih, yaitu minimal 8 gelas perhari. Memperbanyak mengonsumsi air putih dapat mengurangi resiko dehidrasi, selain itu juga efektif untuk menurunkan berat badan karena lambung akan penuh sehingga kamu akan merasa kenyang meskipun tidak makan.

3. Olahraga /Aktif Bergerak

Salah satu kegiatan yang harus dilakukan saat diet adalah olahraga. Lakukan olahraga secara rutin untuk membakar lemak dalam tubuh sehingga dapat menurunkan berat badan. Olahraga yang efektif untuk menurunkan berat badan yaitu jogging, jalan santai, senam aerobik, atau olahraga lainnya. Jika kamu tidak memiliki banyak waktu maka sempatkanlah untuk berjalan kaki menaiki tangga seperti saat di kantor, jangan menggunakan lift karena dengan menaiki tangga dapat membakar lemak yang dalam tubuh dengan cepat.

4. Konsumsi Kacang Pistachio

Mungkin belum semua orang sering mendengar kacang pistachio. Kacang jenis ini biasanya tumbuh di daerah kering seperti Turkmenistan, Azerbajian Barat dan Iran. Kacang Pistachio relatif lebih mahal dari jenis kacang-kacangan yang lain. Kandung protein dalam kacang pistachio adalah sumber protein terbaik yang sangat rendah kalori. Jadi, jika kamu memiliki uang lebih tidak ada salahnya mencoba makanan ini sebagai salah satu cara diet alami.

5. Mengonsumsi Makanan Yang Mampu Membakar Lemak Dalam Tubuh

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang efektif untuk membakar lemak dalam tubuh secara cepat dan inilah cara diet alami tanpa olahraga:
  • Buah berry: Ada beberapa jenis buah berry yang efektif untuk menurunkan berat badan yaitu bluberry, raspberry, dan strawberry. Semua jenis buah berry ini rendah kalori dan mengandung flavonoid sehingga cocok dikonsumsi untuk program diet. Selain itu buah ini juga mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
  • Telur: Telur merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan protein dan rendah kalori sehingga banyak praktisi kesehatan yang menganjurkan untuk mengkonsumsi telur saat diet.
  • Yogurt: Yogurt meryupakan salah satu makanan sehat yang kaya akan vitamin dan rendah lemak. Jika mengkonsumsi yogurt secara rutin setiap hari dapat menurunkan kadar lemak dalam perut sebanyak 81%.
  • Teh hijau: Minuman yang banyak dikonsumsi oleh mayoritas orang adalah teh, namun jenis teh yang efektif untuk menurunkan berat badan yaitu teh hijau atau biasa disebut dengan teh olong. Teh hijau mampu meningkatkan proses metabolisme dalam tubuh sehingga pembakaran lemak dalam tubuh lebih cepat. Jadi jika kamu ingin menurunkan berat badan secara cepat maka konsumsi teh hijau secara teratur setiap hari untuk mendapatkan hasil lebih maksimal.

6. Mengonsumsi Makanan Kaya Serat

Salah satu cara diet alami dalam 1 minggu adalah dengan mengonsumsi makanan kaya serta. Makanan ini mampu menurunkan berat badan secara cepat dan sehat. Makanan kaya serat dapat diperoleh dari buah dan sayuran, diantaranya adalah kentang, brokoli, bayam, sayuran hijau lainnya, jambu biji, pir, dan pisang.

7. Mengganti Karbohidrat Biasa Dengan Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat merupakan sumber energi dan gula bagi tubuh sehingga tubuh membutuhkan asupan karbohidrat yang cukup. Biasanya karbohidrat didapat dari nasi, mie, dan lainnya. Ternyata makanan itu sulit untuk diserap oleh tubuh sehingga menumpuk menjadi lemak. Oleh karena itu gantilah karbohidrat biasa dengan karbohidrat kompleks seperti gandum, beras merah, kacang-kacangan, sereal, dan lainnya karena lebih mudah diserap oleh tubuh menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

8. Pilih Makanan Yang Diolah Dengan Cara Tertentu

Akan lebih baik kamu mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara dikukus atau direbus daripada makanan yang digoreng. Makanan yang dikukus atau direbus mempunyai kandungan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan makanan yang digoreng dalam minyak panas. Apalagi makanan yang digoreng biasanya mengandung lemak jenuh dan kalori tinggi.

9. Mengurangi Konsumsi Makanan Kemasan

Makanan siap saja, makanan kemasan, dan makanan yang digoreng memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi, belum lagi bahan pengawet serta garam. Jadi sebaiknya dikurangi ataupun dihindari saat kamu sedang berupaya melakukan diet sehat dan alami.

10. Mengatur Isi Makanan Di atas Piringmu

Yang harus kamu lakukan adalah mengatur ulang makanan di atas piringmu. Intinya adalah memenuhi sepertiga piring kamu dengan makanan rendah lemak seperti ikan, daging unggas, atau daging tanpa lemak. Selain itu, perbanyak buah dan sayuran serta kacang-kacangan. Pilih juga sumber karbohidrat yang lebih sehat seperti kentang dan beras merah. Kalau suka buah, pilih yang tidak terlalu manis seperti alpokat, tomat, dan apel.

11. Memperhatikan Pola Makan Malam

Untuk menurunkan berat badan tidak perlu untuk meninggalkan makan malam tetapi kamu perlu memperhatikan pola makan malam. Pada malam hari tubuh tidak banyak melakukan aktivitas sehingga hanya membutuhkan asupan energi dan gula dalam jumlah yang kecil. Jadi atur pola makan malam kamu dengan memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah, selain itu juga hindari mengonsumsi makanan yang mengandung banyak minyak seperti gorengan jika tidak ingin perut menjadi besar (buncit).

Yuk, Coba Menu Diet Sehat 2.000 Kalori Ini!


Untuk kamu yang ingin menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan berdasarkan kebutuhan kalori amatlah penting. Yang penting jangan sampai kalori yang dikonsumsi melebihi dari yang tubuhmu perlukan sehingga malah menumpuk dan menjadi lemak.
Kebutuhan 2.000 kalori sudah cukup bagimu setiap harinya, selain dengan menerapkan ke-6 langkah di atas, dukunglah cara diet kamu dengan menu diet yang sehat dan alami di bawah ini:

• Sarapan

  • Sereal ditaburi kismis dengan susu bebas lemak sebagai pelengkap.
  • Setelah itu jangan lupa makan satu buah pisang kecil ditambah selembar roti terbuat dari biji-bijian utuh yang diolesi margarin atau selai jelly.
Alternatif:
  • Oatmeal yang ditaburi kismis dan dimasak dengan margarine.
  • Jus jeruk atau susu bebas lemak kira-kira 250 ml untuk jus jeruk atau 120 ml untuk susunya.

• Makan siang

  • Roti sandwich yang terbuat dari biji-bijian utuh diisi saus mustard, ayam, tumis jamur, dan selada.
  • Sebagai tambahan, kamu juga bisa menyantap 200 gr kentang rebus.

• Makan malam

  • Satu mangkuk nasi merah dengan capcay tahu dan sayuran serta paprika.
  • Secangkir 250 ml teh lemon
Bagaimana dengan camilannya? Kamu yang belum bisa menahan diri kalau tidak ngemil bisa coba mengonsumsi 245 gr yoghurt rendah lemak dengan potongan buah.
Nah, biasanya kalau tidak mengonsumsi makanan lezat favorit yang tinggi lemak serta kalori terkadang bisa membuat orang yang sedang diet menjadi stress. Untuk itu, kamu boleh saja mengonsumsi makanan berlemak atau berkalori tinggi sewaktu-waktu, misal hanya pada hari minggu saja. Tapi hari berikutnya, kamu harus kembali lagi mengonsumsi makanan rendah lemak karena berguna untuk menghindari penumpukan kalori yang bisa menjadi lemak.

5 Macam Jenis Diet, Pilih Cara Diet Sehat Alamimu!


Mungkin kamu sedang mencari macam-macam cara diet sehat alami yang banyak beredar di internet. Memang ada banyak cara, tapi harus hati-hati juga dengan efek sampingnya dan apakah diet itu cocok dengan tubuhmu. Berikut ini beberapa contoh diet terkenal yang mungkin kamu mau coba:

1. Diet Paleo

Sudah pernah dengar tentang diet ini? Inti dari diet sehat ini adalah kamu hanya boleh mengonsumsi makanan-makanan alami layaknya manusia gua di jaman prasejarah. Makanan yang dimaksud seperti:
  • Sayuran
  • Ikan
  • Daging tanpa lemak
  • Kacang-kacangan
  • Minyak nabati
  • Biji-bijian
Dan untuk makanan yang harus dihindari seperti gula, ubi, garam, biji sereal, produk susu, kentang, serta makanan/minuman olahan. Efek samping? Bisa cepat bosan karena makanan terasa hambar, dapat kurang tercukupi asupan kalsium serta karbohidrat, dan tentunya mahal karena harus beli makanan organik.

2. Diet 5:2

Diet ini hanya memperbolehkan kita makan selama 5 hari saja dalam seminggu, sedangkan 2 hari selanjutnya wajib puasa! Menurut beberapa penelitian, diet ini katanya bisa mengurangi resiko penyakit mematikan seperti diabetes tipe 2, dapat meningkatkan usia hidupmu, melindungi otak dari penyakit Alzheimer dan demensia, menurunkan resiko kanker payudara dan yang berhubungan dengan obesitas, dan meningkatkan fungsi kognitif. Efek sampingnya saat puasa bisa mudah pusing, dehidrasi, bau mulut, mengantuk, susah konsentrasi, mudah marah, dan susah tidur.

3. Diet Atkins

Dengan cara diet ini kamu sama sekali tidak boleh mengonsumsi karbohidrat dan lebih banyak makan makanan yang mengandung lemak serta protein. Intinya saat kamu merasa lapar karena tidak mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan membakar lemak untuk membuat energi. Efek sampingnya sama dengan diet 5:2 seperti mudah pusing, mulut kering, mudah kecapaian, mual, insomnia, kurang serat, dan bahkan bisa beresiko terhadap kesehatan jantung.

4. Diet Dukan

Diet ini lebih menekankan untuk kita mengonsumsi makanan rendah lemak, rendah karbohidrat, serta tinggi protein. Diet ini sengaja dirancang agar kamu tidak mudah merasa lapar. Kamu bisa memilih sekitar 100 makanan (28 dari sumber nabati dan 72 dari sumber hewani) yang berbeda dan boleh mengonsumsinya sesuka-suka kamu ASALKAN tetap mengambil dari 100 makanan yang diperbolehkan tersebut. Efek sampingnya, berat badan bisa saja turun disebabkan oleh hilangnya massa otot dan cairan di dalam tubuh. Selain itu, kamu bisa mengalami bau mulut, sembelit, kurang gizi, mulut kering, mudah lelah, sampai kerusakan hati maupun ginjal.

5. Diet Mayo

Diet ini diterbitkan oleh Mayo Clinic yang sudah teruji dengan pengalaman klinis serta penelitian. Bebereapa sumber menyebutkan diet ini bisa mengurangi resiko beberapa penyakit seperti jantung, diabetes, insomnia, dan tekanan darah tinggi. Dalam diet Mayo kamu perlu mengubah kebiasaan tidak sehat dan diganti dengan yang lebih sehat.
Ada piramida makanan di dalam diet Mayo ini dengan sayur dan buah sebagai jumlah yang paling banyak harus dikonsumsi. Lalu asupan susu, karbohidrat, serta daging juga ada di dalam piramida makanan diet Mayo dengan makanan manis yang perlu dibatasi tiap harinya. Selain itu, diet ini juga menganjurkan untuk kamu melakukan aktivitas fisik/olah raga. Intinya diet ini cocok untuk kamu yang ingin mengubah kebiasaan konsumsi makanan tak sehat dengan memperbaiki kebiasaan makan.